OBJ_BUCH-2825-001.book Page 199 Wednesday, April 13, 2016 12:02 PM
A
– Pada jarak 2,5 m dari alat pengukur, tandai tengah-tengah
dari garis laser pada kedua dinding (titik I pada dinding A
dan titik II pada dinding B).
A
B
– Putarkan alat pengukur sebanyak 180° dan tempatkannya
pada jarak 5 m dan biarkan alat pengukur melakukan
penyetelan otomatis.
– Setelkan ketinggian alat pengukur sedemikian (dengan
menggunakan tripod atau jika perlu dengan ganjelan),
sehingga tengah-tengah dari garis laser mengena persis
pada titik II pada dinding B yang ditandakan sebelumnya.
– Pada dinding A, tandai tengah-tengah dari garis laser
sebagai titik III (tegak lurus di atas atau di bawah titik I).
– Selisih d di antara kedua titik-titik I dan III yang
ditandakan pada dinding A adalah selisih yang sebenarnya
dari alat pengukur terhadap garis mendatar.
Ketidak tepatan maksimal yang diizinkan d
sebagai berikut:
d
= dua kali jarak antara dinding-dinding x 0,3 mm/m
max
Contoh: Jika jarak antara dinding-dinding 5 m, ketidak
tepatan maksimal yang diizinkan
d
= 2 x 5 m x 0,3 mm/m = 3 mm. Ini berarti jarak antara
max
titik-titik yang ditandakan maksimal boleh sebesar 3 mm.
Memeriksa ketelitian pengukuran garis tegak lurus
Untuk melakukan pemeriksaan ini, dibutuhkan lubang tempat
pintu di dinding yang terbuka, dan pada setiap sisi dari pintu
(pada alas yang keras) paling sedikit harus ada jarak 2,5 m.
Bosch Power Tools
– Pasang alat pengukur pada jarak 2,5 m dari bukaan pintu
di atas permukaan tanah yang solid dan datar (tidak di atas
tripod). Arahkan garis laser pada bukaan pintu dan biarkan
alat pengukur memulai penyetelan level.
B
– Buatkan tanda pada tengah-tengah dari garis laser tegak
lurus di lantai di lubang pintu (titik I), pada jarak 5 m di sisi
lainnya dari lubang pintu (titik II) serta pada pinggiran atas
dari lubang pintu (titik III).
– Pasangkan alat pengukur pada sisi lainnya dari lubang
pintu yang kosong persis di belakang titik II. Biarkan alat
pengukur melakukan penyetelan otomatis dan bidikkan
garis laser tegak lurus sedemikian, sehingga tengah-
tengahnya persis melalui titik-titik I dan II.
– Selisih d di antara titik III dan tengah-tengah dari garis
laser pada pinggiran atas dari lubang pintu adalah ketidak
dihitungkan
max
tepatan yang sebenarnya dari alat pengukur terhadap garis
tegak lurus.
– Ukurkan ketinggian dari lubang pintu.
Ketidak tepatan maksimal yang diizinkan d
sebagai berikut:
d
= dua kali ketinggian lubang pintu x 0,3 mm/m
max
Contoh: pada ketinggian lubang pintu sebesar 2 m ketidak
tepatan maksimal
d
= 2 x 2 m x 0,3 mm/m = 1,2 mm. Ini berarti jarak antara
max
tanda-tanda maksimal boleh sebesar 1,2 mm.
Bahasa Indonesia | 199
dihitungkan
max
1 609 92A 2K0 | (13.4.16)