Penanganan Bahan Bakar; Bahan Bakar - Husqvarna 120 Manual De Instrucciones

Bahan bakar

Catatan! Mesin dilengkapi dengan mesin dua tak dan harus
selalu dijalankan menggunakan campuran bensin dan oli
dua tak. Penting untuk mengukur dengan tepat jumlah oli
campuran untuk memastikan campuran tertakar dengan
benar. Saat mencampur bahan bakar dalam jumlah kecil,
bahkan ketidakakuratan kecil dapat berdampak secara
drastis pada rasio campuran.
PERINGATAN! Selalu pastikan adanya
!
ventilasi yang memadai saat menangani
bahan bakar.
Bensin
• Gunakan bensin bertimbal atau tanpa timbal yang
berkualitas baik.
• Kadar oktana terendah yang direkomendasikan adalah
90 (RON). Apabila mesin Anda berjalan pada tingkat
oktana yang lebih rendah dari 90, letupan-letupan dapat
terjadi. Letupan ini meningkatkan suhu mesin dan
menambah beban bantalan, yang dapat mengakibatkan
kerusakan serius pada mesin.
• Ketika bekerja dengan perputaran mesin yang cepat
selama terus-menerus (mis. memotong dahan),
direkomendasikan oktana yang lebih tinggi.
Bahan bakar alkilat Husqvarna
Husqvarna merekomendasikan penggunaan bahan bakar
alkilat Husqvarna untuk kinerja terbaik.
Bahan bakar ini mengandung zat yang lebih aman daripada
bahan bakar biasa, yang mengurangi asap buangan yang
berbahaya. Bahan bakar ini menghasilkan residu dalam
jumlah kecil ketika dibakar, yang membuat komponen mesin
lebih bersih dan mengoptimalkan masa pakai mesin.
Bahan bakar alkilat Husqvarna tidak tersedia di semua
pasar.
Bahan bakar etanol
HUSQVARNA merekomendasikan bahan bakar komersial
yang tersedia dengan kandungan etanol maksimum 10%.
Masa percobaan
Hindari menjalankan mesin dengan kecepatan terlalu tinggi
untuk waktu lama pada 10 jam pertama.
Oli dua tak
• Untuk hasil dan kinerja terbaik, gunakan oli mesin dua
tak HUSQVARNA, yang diformulasi secara khusus
untuk mesin dua tak berpendingin udara. Campuran
1:40 (2,5%).
• Jika oli dua tak HUSQVARNA tidak tersedia, Anda bisa
menggunakan oli dua tak berkualitas baik lainnya yang
dirancang untuk mesin berpendingin udara. Hubungi
penyalur Anda ketika memilih oli. Jika menggunakan oli
dua tak lain, gunakan campuran 1:25.
• Jangan pernah menggunakan oli dua tak khusus untuk
mesin berpendingin air, yang kadang disebut sebagai oli
mesin tempel/outboard (TCW terukur).
• Jangan pernah gunakan oli khusus mesin empat tak.

PENANGANAN BAHAN BAKAR

• Oli dengan kualitas buruk dan/atau rasio oli/bahan bakar
yang terlalu tinggi dapat membahayakan fungsi dan
mengurangi masa pakai pengubah katalitik.
Rasio pencampuran
Bensin, liter
5
10
15
20
Pencampuran
• Selalu campurkan bensin dan oli pada wadah bersih
khusus bahan bakar.
• Selalu mulai dengan mengisi setengah dari jumlah
bahan bakar yang akan digunakan. Lalu masukkan oli
seluruhnya. Campur (kocok) campuran bahan bakar.
Tambahkan sisa bensin.
• Campur (kocok) campuran bahan bakar sepenuhnya
sebelum mengisi tangki bahan bakar mesin.
• Jangan mencampur lebih dari pasokan bahan bakar
untuk satu bulan dalam sekali campur.
• Apabila mesin tidak digunakan dalam jangka waktu
lama, tangki bahan bakar harus dikosongkan dan
dibersihkan.
Oli rantai
• Sebagai produsen gergaji mesin, kami telah
mengembangkan oli rantai yang optimal, yang dengan
bahan dasar nabati, juga merupakan oli yang dapat
terdegradasi secara hayati. Kami merekomendasikan
penggunaan oli kami sendiri untuk masa pakai rantai
yang maksimal dan juga untuk meminimalkan
kerusakan lingkungan. Jika oli rantai kami tidak tersedia,
kami merekomendasikan oli rantai standar.
• Kami merekomendasikan penggunaan oli khusus (oli
rantai) yang dapat menempel ke rantai dengan baik.
• Jangan pernah menggunakan oli bekas! Penggunaan
oli bekas dapat membahayakan Anda serta merusak
mesin dan lingkungan.
• Penting untuk menggunakan oli dengan kadar yang
tepat (rentang kekentalan yang sesuai) agar sesuai
dengan suhu udara.
• Pada suhu di bawah 0°C (32°F), beberapa oli menjadi
terlalu kental. Ini dapat membebani pompa oli dan
mengakibatkan kerusakan komponen pompa oli.
• Hubungi bengkel servis ketika memilih oli rantai.
Oli dua tak, liter
2,5% (1:40)
0,125
0,25
0,375
0,50
Indonesia
–
63